Sukses

Jawab Isu Mundur dari Kabinet, Menteri PUPR Basuki: Saya Kerja Terus

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menepis kabar yang menyebutkan dirinya mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Basuki menyebut dirinya terus bekerja.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menepis kabar yang menyebutkan dirinya mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Basuki menyebut dirinya terus bekerja.

"Alah, (isu) itu udah lewat, besok udah nyoblos (Pemilu). Saya kan kerja terus," kata Basuki kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Dia mengaku mendapat perintah untuk menyelesaikan tugas sebagai Menteri PUPR hingga berakhir pada Oktober 2024 mendatang. Basuki menyebut kabinet Indonesia Maju sast ini juga masih solid.

"Masih (solid) kalau saya, enggak ada urusan," ujarnya.

Saat ditanya apakah perintah tersebut berasal dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Basuki mengatakan dirinya belum bertemu kembali dengan Presiden kelima RI itu. Basuki terakhir bertemu Megawati saat acara ulang tahun.

"Belum ketemu saya (dengan Megawati. Ulang tahun beliau dulu (terakhir bertemu)," tutur Basuki.

 

2 dari 2 halaman

Alasan Tak Dampingi Jokowi Saat Resmikan Sejumlah Infrastruktur

Basuki juga menjelaskan alasan dirinya tak hadir mendampingi Jokowi saat meresmikan sejumlah proyek infrastruktur beberapa waktu terakhir. Dia mengaku baru kembali kunjungan ke luar negeri.

"Saya ke Tunisia dan Portugal, baru pulang kemarin Sabtu malem. Terus kemaren saya ke Demak," pungkas Basuki.Sebelumnya, Ekonom senior, Faisal Basri mengungkapkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju.

Selain Sri Mulyani, Faisal Basri juga menyebut sejumlah menteri lainnya juga berencana untuk mundur.

Salah satunya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Faisal menyebut, daftar menteri yang akan mundur lainnya dengan latar belakang teknokrat, bukan berasal dari partai.